3 MUSEUM DI INDONESIA


3 MUSEUM  DI INDONESIA



       A.    MUSEUM WAYANG KEKAYON

Museum Wayang Kekayon ini berada di Yogyakarta, Berbeda dengan museum wayang yang ada di Jakarta, Museum Wayang Kekayon terlihat tidak terawat dan sepi pengunjung. Bangunan pendopo di depan nampak usang dan bangunan dibelakangnya dibiarkan terkunci tidak pernah digunakan.

Namun dibalik kekurangan tersebut, museum ini menyimpan berbagai keistimewaan. Memasuki lokasi museum, pengunjung akan disambut kicauan kawanan burung dan udara yang sejuk. Museum ini juga masih menyimpan lengkap berbagai jenis wayang yang tidak kalah dengan koleksi museum wayang yang ada di Jakarta, seperti Wayang Purwa, Wayang Madya, Wayang Thengul, Wayang Klithik, Wayang Beber, Wayang Suluh, Wayang Gedhok. Wayang-wayang tersebut disimpan rapih di sembilan unit di sebelah pendopo.

Memasuki ruang museum, pengunjung akan menjumpai wayang madya yang terbuat dari kulit. Wayang yang terbuat dari kulit biasanya digunakan sebagai media menyampaikan cerita yang beraliran istana sentris, seperti cerita Rhama dan Shinta, cerita Arjuna atau cerita pasca perang Batarayudha. Museum Wayang Kekayon juga masih menyimpan berbagai wayang kulit dengan karakter tokoh-tokoh dan pahlawan nasional, seperti Soekarno dan Pangeran Diponegoro.
http://www.indonesiakaya.com/assets/imagesweb/_images_gallery/1181_Halaman-depan-dan-pintu-masuk-menuju-Museum-Wayang-Kekayon-Yogyakarta-2.jpg
Gambar.1. Halaman depan dan pintu masuk menuju Museum Wayang Kekayon Yogyakarta

http://www.indonesiakaya.com/assets/imagesweb/_images_gallery/1181_Aneka-bentuk-Wayang-Golek-Menak-Gaya-Sentolo-Yogyakarta-2.jpg
Gambar.2. Aneka bentuk Wayang Golek Menak Gaya Sentolo Yogyakarta

Menurut seorang sumber di museum ini, museum yang didirikan sejak tahun 1987 atas prakarsa Prof Soejono tersebut kini sudah mengoleksi sebanyak 5.465 buah wayang dari 25 jenis baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Museum yang dibuka setiap hari kecuali Senin mulai pukul 08.00 sampai pukul 14.30 ini sangat cocok sebagai salah satu alternatif tempat wisata yang wajib dikunjungi. Mengunjungi museum mempunyai sensasi keasyikan tersendiri, karena selain berwisata, museum juga merupakan wadah menjelajah sejarah dan menemukan makna masa lalu.



     B.     MUSEUM BANK MANDIRI

Berdiri tanggal 2 Oktober 1998 dan terletak di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat dan merupakan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta. Museum yang menempati area seluas 10.039 m2 ini pada awalnya adalah gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik Belanda yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.

Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Kemudian bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31 Desember 1968, gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim), hingga akhirnya legal merger Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999), maka gedung tersebut pun menjadi asset Bank Mandiri.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/19/Museum_Bank_Mandiri.jpg/300px-Museum_Bank_Mandiri.jpg
Gambar.3. Gedung Museum Bank Mandiri

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/08/Ground_Floor_Museum_Bank_Mandiri.jpg/300px-Ground_Floor_Museum_Bank_Mandiri.jpg
Gambar.4. Bagian dalam Museum Bank Mandiri

Koleksi museum terdiri dari berbagai macam koleksi yang terkait dengan aktivitas perbankan "tempo doeloe" dan perkembangannya, koleksi yang dimiliki mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brandkast, dan lain-lain.

Koleksi perlengkapan operasional bank "tempo doeloe" yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham. Di samping itu, ornamen bangunan, interior dan furniture museum ini masih asli seperti ketika didirikan.

      C.    Museum Balaputera Dewa

umatera Selatan tentu memiliki berbagai benda peninggalan bersejarah. Untuk menjaga dan melestarikannya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan kemudian membangun Museum Balaputera Dewa di Jalan Srijaya I No 28, Palembang. Museum yang memiliki luas lahan sekitar 23.565 m2 ini menyimpan 10 jenis koleksi, dengan jumlah koleksi mencapai 3.882 item.

http://www.indonesiakaya.com/assets/imagesweb/_images_gallery/2._Museum_yang_memiliki_luas_lahan_sekitar_23_.565_m2_ini_menyimpan_10_jenis_koleksi,_dengan_jumlah_koleksi_mencapai_3_.882_item_.jpg
Gambar.5 Gedung Museum Balaputera Dewa

http://www.indonesiakaya.com/assets/imagesweb/_images_gallery/5._Pengunjung_akan_menyaksikan_berbagai_koleksi_arca_di_selasar_museum_berbagai_replika_arca_tersebut_berasal_dari_zaman_megalith_di_Sumatera_Selatan_.jpg
Gambar.6 Koleksi Arca Museum Balaputera Dewa

Museum Balaputera Dewa menyimpan berbagai koleksi dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga ke zaman kolonialisme Belanda. Berbagai koleksi tersebut dipamerkan di dalam tiga ruang pamer utama. Sebelum memasuki tiga ruang pamer utama, pengunjung akan menyaksikan berbagai koleksi arca di selasar museum. Berbagai replika arca tersebut berasal dari zaman megalith di Sumatera Selatan.

Kebudayaan Megalith atau kebudayaan batu besar di Sumatera Selatan berada di wilayah dataran tinggi Pagaralam. Posisinya berada dalam rangkaian Pegunungan Bukit Barisan di sisi sebelah barat Sumatera Selatan. Di wilayah ini ditemukan 22 lokasi pemukiman budaya megalith. Dari pemukiman tersebut ditemukan benda-benda pra-sejarah berupa arca yang kemudian menjadi koleksi Museum Balaputera Dewa. Berbagai arca yang saat ini menjadi koleksi museum antara lain arca megalith ibu menggendong anak, arca orang menunggang kerbau, hingga arca manusia dililit ular.

Museum Balaputera Dewa dibuka setiap hari kecuali Senin mulai pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB, dengan harga tiket yang relatif terjangkau. Hanya dengan membayar Rp2.000 untuk orang dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak, pengunjung sudah bisa menikmati kekayaan sejarah yang tersimpan di dalam museum.

Comments

Popular posts from this blog

Dinasti Ghaznawiyah (977 M – )

HISTORIOGRAFI AFRIKA

PROYEKSI PETA